Kamis, 20 Maret 2014

LIJDEN

Kian tua zaman , seharusnya kian arif penghuninya.Tapi apa boleh buat , tak selamanya pepatah benar adanya .Kian tua zaman ,yang terjadi justru sebaliknya kian tak banyak orang yang berfikir, apalagi memberi fatwa.Terlalu banyak diantara kita yang lebih senang berfikir instan  dari pada berfikir dalam . Dan segala sesuatu yang bersifat instan begitu di minati .Sebaliknya , keseriusan adalah melelahkan .

  Ketika semua orang berebut tampuk kepemimpinan , juga sign.Sebuah pertanda bahwa jangan lagi mengharap keseriusan dan kedalaman . Sudah tak ada lagi . Sebab , tampaknya pemimpin-pemimpin yang maju kini tak mengerti benar filosofi kepemimpinan .Lieden is lidjen,begitu kata H.Agus Salim."Memimpin adalah menderita. Tapi kini yang ada adalah memimpin dan berbahagialah.

Lidjen, derita adalah kata yang jauh dari seorang pemimpin. Jangan kan menderita , melayani pun sudah lupa caranya . jika hari kita mendapati berpasang-pasang calon pemimpin menanpakkan diri, belum tentu siap menderita , juga melayani. jangan -jangan bagi mereka , rakyat dan negara hanya berarti ekspolitasi.Sekali lagi kita harus mengerut dada , kareana ini sama sekali bukan pertanda bahwa kita akan segera keluar dari kelangkaan imam yang akan memimpin kita dengan iman . 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar